Senin, 27 Oktober 2014

Output Device

OUTPUT DEVICE
Output Device adalah komponen – komponen computer yang dapat menghasilkan berbagai informasi kepada penggunanya.
Output Device terbagi menjadi :
·         Display Device
·         Printer
·         Speaker dan Headset
·         Other Output Device
Display Device
Display Device adalah suatu peralatan yang dapat menyampaikan informasi secara visual.
Display Device terbagi menjadi :
·         LCD ( Liquid Crystal Display )
·         Plasma Display
·         CRT ( Chatode Ray Tube ) Monitor
LCD adalah layar monitor yang berbentuk tipis, datar dan bahanya terbuat dari cairan (liquid). Monitor ini dapat digabung atau disusun secara berdampingan sesuai keinginan sehingga memungkinkan user mengerjakan atau menjalankan banyak aplikasi secara bersamaan dengan mudah.
lcd_tvs_hero
Contoh peralatan mobile yang menggunakan layar LCD
·         Notebook
·         Smartphones
·         PDA
Plasma Display adalah layar monitor yang berbentuk tipis, datar, dan menampilkan gambar menggunakan tegangan listerik ke lapisan gas. Monitor ini lebih jelas dibandingkan monitor LCD dan tentunya lebih mahal harganya.
philips-plasma
CRT monitor adalah Layar dilapisi dengan titik-titik yang sangat kecil dari materi yang mengandung phosphor. Setiap titik terdiri dari phosphor yang berwarna merah, biru dan hijau (RGB).
17-flat-crt1

Printer
Printer adalah suatu peralatan yang dapat menghasilkan informasi berupa text dan gambar pada kertas. Kita dapat mensetting orientasinya menjadi portrait dan landscape. Hasilnya biasa disebut printout atau hardcopy.
canon-pixma-ip4500-inkjet-photo-printer
Printer terdiri dari :
Nonimpact Printer dan Impact Printer
Nonimpact printer adalah Suatu bentuk dimana karakter dan gambar tanpa memukul kertas, jadi tintanya langsung disemprotkan di atas kertas ( ink jet printer ).
inkjet
Cara kerja Ink jet Printer : Resistor dengan ukuran kecil memanaskan tinta, menyebabkan tinta mendidih dan membentuk gelembung uap air. Gelembung uap air memaksa tinta melewati nozzle(alat pemercik). Tinta jatuh diatas kertas. Setelah gelembung uap air mengempis, tinta baru telah digambarkan kedalam bilik penembak.
Laser printer adalah printer yang mempunyai kecepatan mencetak dengan kualitas tinggi. Mencetak text dan gambar dengan resolusi  mencapai 1200 sampai 2400 dpi.
minolta-2350-en-magicolor-color-laser-printer
Thermal printer adalah printer yang dapat menghasilkan gambar dengan dorongan pin yang dipanaskan dengan listrik ke kertas yang sensitif terhadap panas.
thermal-print
Mobile Printer adalah printer yang berukuran kecil, sumber tenaganya menggunakan baterai, fleksibel, memungkinkan pengguna untuk mencetak dari laptop atau PDA pada saat perjalanan.
mobile-printer
Label Printer adalah printer yang berukuran kecil yang biasanya digunakan untuk mencetak bar codes
brother-ql-570-label-printer
Plotter adalah printer besar yang digunakan untuk mencetak gambar dengan ukuran yang besar pula dan kualitas tinggi.
plotter
Impact printer adalah membentuk karakter dengan mekanisme pukulan yang diterima pita tinta menempel ke kertas.
100637_epsonlx-300dot-matrix
Dot matiks printer adalah Impact printer yang mengsilkan cetakan gambar ketika pin berkabel yang sangat kecil memukul pita (tiny wire pins).
line printer adalah Impact printer dengan kecepatan tinggi yang mncetak seluruh baris pada satu waktu. Kecepatan diukur dari berapa baris yang dapat dicetak tiap menit (lines per minute – lpm).
line-print

Speaker dan Headset
Speaker dan headset adalah audio ouput device yang menghasilkan suara, music, speech, suara lain.
ww-headset
Voice Output adalah Komputer berbicara (“talks”) kepada Anda lewat speaker pada    komputer .
Other Output Device
Fax machine adalah Peralatan yang mengirimkan dan menerima dokumen melalui jalur telephone.
 fax_machine1
fax modem adalah Modem yang memungkinkan Anda untuk mengirimkan dan menerima dokumen electronik sebagai fax.
fax-modem
Data projector adalah Peralatan yang membawa gambar dari layar komputer dan memproyeksikannya ke layar yang lebih besar.
sewa-rental-lcd-projektor-projector-infocus-02192856242-92666336

Biometrics Technology

  1. Pengertian Biometrics
    Biometrics adalah salah satu teknologi yang dewasa ini makin meningkat intensitas pemanfaatan maupun penelitiannya. Definisi biometrics cukup beragam. Mengacu pada kamus Merriam-Webster[1],  Biometrics didefinisikan sebagai berikut “the measurement and analysis of unique physical or behavioral characteristics (as fingerprint or voice patterns) especially as a means of verifying personal identity”.  Adapun teknologi biometrics didefinisikan sebagai berikut“Biometric technologies” are automated methods of verifying or recognizing the identity of a living person based on a physiological or behavioral characteristics[2][3] Dari kedua definisi ini dapat disimpulkan bahwa:
    1. Data masukan pada sebuah sistem biometrics terdiri dari dua kategori: karakteristik fisis dan karakteristik perilaku seseorang
    2. Tujuan dari pemakaian biometrics adalah untuk mengenali identitas personal seseorang berdasarkan ciri biometrics yang dimiliki orang tersebut
    3. proses verifikasi atau recognition dilakukan secara otomatis yaitu lewat komputer. Teknik laboratorium forensik seperti latent fingerprint, analisa rambut dan DNA tidak termasuk dalam kategori teknologi biometrics
    4. Sasaran identifikasi adalah manusia yang masih hidup. Karena itu pemakaian metode yang sama untuk identifikasi selain manusia yang masih hidup seperti buah dan sayur, tidak termasuk dalam definisi biometrics.
    Dalam dokumen ini dibahas beberapa jenis karakteristik fisik yang lazim dipakai dalam sebuah sistem biometrics.
  2. Biometric Identifier
    1. Wajah
      Pemakaian wajah dalam biometrics sangat alami, karena umumnya manusia mengenali seseorang berdasarkan ciri wajah.  Karakteristik pemakaian wajah dalam biometrics system memiliki ciri antara lain sebagai berikut [4]:
      1. Mampu dikenali dari jarak yang relatif lebih jauh dibandingkan biometrics yang lain
      2. Tidak ada keharusan memakaikan satu piranti kepada orang yang akan diambil data wajah.
      Akan tetapi pemakaian wajah dalam biometrics juga memiliki kelemahan antara lain
      1. Sulit mengidentifikasikan orang kembar
      2. Sangat dipengaruhi oleh iluminasi, perubahan wajah karena usia
      3. Timbulnya masalah perlindungan privasi  saat dipakai  di wilayah publik, karena publik langsung mengenali identitas orang tersebut
    2. Iris
      Tekstur iris manusia berasal dari proses chaotic morphogenetic selama perkembangan embrio, dan memiliki ciri yang mampu dipakai untuk identifikasi seseorang. Pemakaian iris dalam biometrics system memiliki ciri khas  sbb. [4]
      1. Akurasi tinggi
      2. Tidak memerlukan kontak dalam pengambilan data
      3. Tidak mudah dipalsukan
      4. Informasi iris relatif stabil, sehingga tidak diperlukan registrasi ulang
      Evaluasi terhadap performa Iris untuk biometrics terakhir diselenggarakan pada tahun 2006. Kompetisi yang dinamakan ICE 2006 (Iris Challenge Evaluation) oleh The National Institute of Standards and Technology (NIST) [5]. Algoritma yang diujikan berasal dari tiga vendor Sagem-Iridian, Iritech, dan Cambridge. Sampel yang diujikan sebanyak 59,558 (29,056 iris mata kanan dan 30,502 iris mata kiri) dari 240 subjects dengan 30 partisi untuk tiap mata. Hasil terbaik dicapai oleh Sagem-Iridian, dengan median FRR 0.012 pada FAR 0.001 [6] .
    3. Suara (voice)
      Sistem biometrics yang memanfaatkan suara memiliki kelebihan bahwa perekaman suara seseorang tidak menyolok. Sistem biometrik yang berdasarkan suara juga satu-satunya yang dapat dipakai untuk proses pengenalan lewat telpon. Pengolahan suara dilakukan dengan melakukan ekstraksi fitur memakai berbagai metode seperti Fast Fourier Transform (FFT), Cepstrum. Selanjutnya proses matching dilakukan memakai berbagai metode statistik seperti Hidden Markov Model (HMM) atau Dynamic Programming (DP).  Tetapi kualitas suara seseorang sangat dipengaruhi oleh microphone, karakteristik digitizer, kesehatan, stress, emosi seseorang. Selain itu suara seseorang dapat ditirukan oleh orang lain [4]. Faktor-faktor ini yang menyebabkan suara tidak tepat apabila dimanfaatkan dalam biometrics.
    4. Deoxyribo Nucleic Acid (DNA)
      Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) adalah data berdimensi satu, yang terdiri dari sekuens basa Adenin (A), Thiamin (T), Guanin (G), dan Cytosin (C). DNA tersimpan dalam nukleus sel, terdiri dari sekitar 3 milyar basa tersebar dalam 46 kromosom. DNA merupakan informasi yang sangat akurat sebagai alat identifikasi seseorang, tetapi memiliki beberapa kelemahan, antara lain [4]:
      1. kontaminasi & sensitifitas, yaitu mudah untuk mencuri DNA seseorang yang sebenarnya tidak bersalah, tetapi kemudian dapat dimanfaatkan untuk tujuan yang tidak dikehendaki
      2. memerlukan proses kimia dan keterlibatan seorang ahli untuk mengekstrak karakteristik DNA  seseorang, sehingga tidak dapat untuk sebuah automatic real-time system.
      3. masalah privasi; dari kode genetik seseorang dapat diketahui kecenderungan seseorang mudah tidaknya terkena sebuah penyakit, dan hal ini berpotensi untuk disalahgunakan, misalnya diskriminasi.
    5. Sidik Jari (Fingerprint)
      Berbagai peninggalan purbakala memperlihatkan bahwa sejak dahulu, telah diketahui bahwa sidik jari yang dimiliki seseorang berbeda dengan orang lain. Di beberapa batu terpahat pola sidik jari yang berusia ribuan tahun sebelum Masehi. Tetapi,  kajian ilmiah mengenai inividuality dari biometrics baru dilakukan pertamakali pada abad 16.  Publikasi ilmiah tertua tercatat dilakukan oleh Nehemiah Grew, pada tahun 1684, yang membahas secara sistematis struktur sidik jari, meliputi ridge, furrow dan pore.  Pada tahun 1880, Henry Fauld  menyampaikan presentasi ilmiah yang membahas mengenai keunikan sidik jari berdasarkan observasi secara empiris. Sedangkan Sir Francis Galton pada tahun 1892 memperkenalkan minutiae sebagai dasar untuk melakukan proses matching.Sebuah sidik jari dapat direpresentasikan dengan berbagai cara, misalnya citra, minutiae, dan sebagainya. Agar dapat dipakai dalam proses matching, representasi sebuah fingerprint tersebut harus memenuhi dua syarat [7]:
      1. saliency
        sidik jari harus memiliki informasi yang cukup memadai sehingga dapat dipakai untuk membedakan sidik jari seseorang dengan yang lain.
      2. suitability
        sidik jari harus mudah diekstrak, compact, sehingga dapat disimpan untuk proses matching.
      Pola sidik jari dapat dibagi menjadi tiga: loop, whorl dan arch. Pola loop paling banyak, yaitu sekitar 65%, whorl sekitar 30% dan arch sekitar 5%.  Dari pola sidik jari tsb. Informasi yang diperlukan dapat diperoleh dengan mengekstrak minutiae.  Arti minutiae adalah detail kecil. Minutiae pada sidik jari adalah titik dimana sebuah ridge (bukit) diskontinu (putus). The American National Standards Institute (ANSI) pada tahun 1986 mengusulkan taksonomi berdasarkan 4 kelas: terminations,bifurcations, trifurcations (atau crossovers) dan undetermined. Berbeda dengan ANSI, FBI menetapkan model koordinat minutiae hanya berdasarkan termination dan bifurcations, yaitu tiap minutia dinotasikasikan berdasarkan class, koordinat x dan y, dan sudut yang dibentuk oleh garis ridge dan sumbu horizontal pada titik minutia tersebut [7].
      Dalam proses matching, untuk menyatakan bahwa dua buah sidik jari berasal dari jari yang sama harus dipenuhi syarat-syarat sbb.
      1. kesesuaian konfigurasi pola global antara kedua buah sidik jari
      2. kesesuaian kualitatif (qualitative concordance), yaitu minutiae yang bersesuaian harus identik.
      3. faktor kuantitatif, yaitu banyaknya minutiae bersesuaian yang ditemukan harus memenuhi syarat minimal (guideline forensik di AS mensyaratkan minimal 12 minutiae)
      4. detail minute yang bersesuaian harus identik
      Teknik matching sidik jari yang dikembangkan sangat beragam, dan dapat dikategorisasikan ke dalam 3 tipe:
      1. Correlation-based matching
        Proses matching dilakukan berdasarkan perbandingan antar pixel dari kedua citra sidik jari, dilakukan dengan mencoba berbagai penyelarasan (alignment) kedua citra.
      2. Minutiae-based matching
        Teknik kedua adalah yang paling populer dilakukan, dimana proses matching dilakukan berdasarkan perbandingan minutiae yang diekstrak dari kedua sidik jari, yang dilakukan dengan mencoba berbagai penyelarasan (alignment) kedua citra.
      3. Ridge feature-based matching
        Apabila kualitas citra sidik jari sangat rendah, proses ektraksi minutiae sangat sulit dilakukan. Sebagai gantinya, pola ridge (orientasi lokal, frekuensi, bentuk dan tekstur) pada sidik jari yang diekstrak dan dipakai dalam proses matching.
      Pemanfaatan fingerprint sebagai alat identifikasi telah diuji sejak lama, dan standardisasi maupun evaluasinya telah jauh lebih maju dibandingkan dengan biometrics yang lain.
  3. Perbandingan antara berbagai Biometric identifier
    Sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya, berbagai bagian tubuh manusia seperti misalnya wajah, sidik jari, suara, dapat dipakai untuk melakukan identifikasi maupun verifikasi. Di antara berbagai informasi ini, manakah yang paling baik ? Wayman et al. mendefinisikan biometrics yang ideal adalah yang memenuhi 5 kualitas sebagai berikut [8][9]:
    1. Robustness
      Maksud robust di sini adalah informasi  pada individu tersebut tidak akan berubah sepanjang waktu. Tingkat robustness sebuah biometric identifier secara kuantitatif dapat diukur dari “false non-match rate” (Type I Error). Semakin tinggi false non-match berarti semakin rendah robustness sebuah biometric identifier.
    2. Distinctiveness
      Maksud distinctiveness adalah informasi itu memiliki variasi yang cukup besar antar object pada sebuah populasi, sehingga identifikasi seseorang dapat dilakukan dengan mudah. Tingkat distinctiveness secara kuantitatif dapat diukur dari “false match error” (Type II Error)
    3. Availability
      Availability maksudnya tiap individu pada sebuah populasi memiliki informasi yang multiple, sehingga pengambilan data dapat dilakukan lebih dari satu kali. Tingkat availability secara kuantitatif dapat diukur dari “failure to enrole” rate, yaitu probabilitas seseorang tidak mampu memberikan informasi biometric yang terbaca dengan baik pada saat enrollment.
    4. Accessibility
      Accessibility maksudnya pengambilan data mudah dilakukan dengan memakai sensor elektronik. Accessibility secara kuantitatif dapat diukur berdasarkan “throughput rate” sebuah sistem, yaitu banyaknya individu yang dapat diproses pada satuan waktu.
    5. Acceptibility
      Acceptibility maksudnya orang tidak akan menolak seandainya pengambilan data dilakukan.  Tingkat acceptibility diukur dengan melakukan poling pengguna alat.
    Maltoni et al. dalam Handbook of Fingerprint Recognition [7], mendefinisikan syarat-syarat yang mirip dengan definisi Wayman, yaitu
    1. Universality: harus dimiliki setiap individu
    2. Distinctiveness: karakteristiknya mampu dipakai untuk membedakan dua individu
    3. Permanence: invarian terhadap waktu
    4. Collectability: dapat diukur secara kuantitatif
    5. Performance: memiliki akurasi dan kecepatan (throughput) yang tinggi, kebutuhan resource, dan robustness terhadap faktor operasional maupun lingkungan
    6. Acceptability: dapat diterima oleh pengguna dalam kehidupan sehari-hari
    7. Circumvention: mudah tidaknya sitem biometric itu dapat diambil lewat metode yang ilegal
    Selanjutnya Maltoni membandingkan antara berbagai biometric identifier berdasarkan persepsinya. Rangkuman perbandingan tersebut dapat dilihat di Tabel 1.
    Tabel 1     Perbandingan karakteristik berbagai biometric identifier
    Biometric Identifier Unv. Dst. Pmn. Col. Pfm. Acc. Crm.
    Face H L M H L H H
    Fingerprint M H H M H M M
    Hand geometry M M M H M M M
    Hand/finger vein M M M M M M L
    Iris H H H M H L L
    Signature L L L H L H H
    Voice M L L M L H H
    (H:High M:Medium L:Low Unv.:Universality Dst.:Distinctiveness
    Pmn.:Permanence Col.:Collectability Pfm:Performance Acc.:Acceptability Crm.:Circumvention)
    Tabel 1 memperlihatkan bahwa tiap biometrics identifier memiliki kelebihan dan kelemahan. Pemilihan biometrics identifier harus disesuaikan dengan aplikasi yang dibutuhkan. Biometrik yang merupakan pilihan baik untuk sebuah aplikasi tidak selalu tepat untuk aplikasi yang berbeda.
    Dalam kaitannya dengan penerapan biometrik pada e-KTP untuk menghindari identitas ganda, maka distinctiveness, permanence, performance dan circumvention perlu mendapatkan prioritas perhatian. Dari berbagai identifier pada Tab.1, maka fingerprint paling tepat, karena memiliki distinctiveness yang relatif tinggi, bersifat permanen, performance nya relatif tinggi dan level circumvention yang medium. Iris memiliki kelebihan, dimana pengambilan datanya dapat dilakukan tanpa menyentuh sensor (non invasive). Bahkan pada jarak yang cukup jauh (10m) iris seseorang masih bisa diambil dengan baik [8]. Akan tetapi evaluasi distinctiveness maupun stabilitas biometrics iris pada data skala besar masih tertinggal dibandingkan dengan fingerprint, yang memiliki sejarah lebih panjang. Untuk penerapan pada skala besar seperti e-KTP di Indonesia, track-record pemakaian suatu biometrics merupakan faktor yang harus dipertimbangkan, sehingga untuk saat ini, fingerprint merupakan pilihan yang tepat di antara berbagai identifier yang ada.

Kamis, 09 Oktober 2014

Application Software

Word processing
Word processing adalah Suatu aplikasi atau program komputer yang digunakan untuk Pengolah kata. Pemroses kata umum di gunakan untuk menggantikan tugas pengetikan yang sering di lakukan. Selain dapat melakukan format pengetikan seperti penomoran, pengaturan spasi, margin (jarak pinggir kertas), jenis huruf (font), pemroses kata juga dapat melakukan proses pengecekan kata bahkan kalimat.
Contoh : Microsoft Word Office

Graphics
adalah bagian dari ilmu komputer yang berkaitan dengan pembuatan dan manipulasi gambar (visual) secara digital. Bentuk sederhana dari grafika komputer adalah grafika komputer 2D yang kemudian berkembang menjadi grafika komputer 3D
Contoh : 3D MAX, Blender, AutoCad

Spreadsheet
adalah tabel informasi/data berbentuk kotak dengan baris dan kolom yang berisi penghitungan-penghitungan yang digunakan untuk melakukan analisis komparatif
Contoh :Microsoft Excel , StarOffice Calc atau StarCalc , Gnumeric , Scheme In A Grid (SIAG) , ABS

Communications
adalah sebuah aplikasi atau program yang dirancang untuk menyampaikan informasi dari satu sistem ke sistem lain. Perangkat lunak tersebut memberikan akses jarak jauh ke sistem dan mengirimkan file dalam berbagai format antara komputer
Contoh : Instant Messaging ( Yahoo Messenger , Pidgin ) , Chat Room ( Skype ) , Video Confrencing ( Windows Live Messenger )

Databases
Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi. 
Contoh : MySQL , PostgreSQL , SQLite , Oracle Berkeley DB , FireBird